Ayam goreng tepung atau yang lebih populer dengan istilah fried chicken memang tak pernah ada surutnya. Bahkan mungkin untuk sekarang ini bisa dikatakan sebagai makanan sejuta umat. Bagaimana tidak, makanan yang termasuk sederhana namun digemari oleh semua kalangan. Hal ini bisa dilihat dari menjamurnya gerai-gerai yang menawarkan fried chicken, mulai dari yang bertaraf internasional sampai penjual-penjual yang 'mangkal' di pinggir jalan. Fried chicken telah lebih dulu populer di benua Amerika, namun seiring perkembangan jaman makanan ini digemari di berbagai belahan dunia. Rasa yang enak dan penyajian yang praktis rupanya menjadi faktor yang menyebabkan fried chicken begitu populer dan digemari.
Usaha Fried Chicken Tak Pernah Sepi Peminat
Seperti yang kita tahu kini fried chicken gampang dijumpai dan mudah didapat, dengan harga yang relatif murah dan rasa yang tak kalah enak kita bisa menikmati fried chicken dimanapun. Itu dikarenakan penjual fried chicken yang semakin banyak bermunculan di setiap penjuru kota bahkan sampai di pelosok pedesaan. Semakin banyaknya penjual dapat menjadi indikator bahwa produk yang bersangkutan memang digemari dan menjanjikan sebagai peluang usaha. Menurut data yang diperoleh dari dinas peternakan, produksi ayam ras sepanjang tahun 2012 tercatat mencapai 1,8 miliar ekor, 2013 melonjak menjadi 2,2 miliar ekor, dan 2014 diprediksi tak kurang dari 2,4 miliar ekor. Hal tersebut membuktikan permintaan akan ayam pedaging terus tumbuh, seiring dengan pertumbuhan populasi penduduk dan beragamnya produk pangan yang menyajikan olahan daging ayam.
Usaha fried chicken memiliki prospek yang cerah, searah dengan pertumbuhan ekonomi dan daya beli masyarakat serta kesadaran akan kebutuhan gizi. Dengan modal yang tidak terlalu besar dan proses produksi yang relatif mudah, usaha fried chicken ini dapat dijadikan alternatif ataupun sebagai usaha sampingan. Keuntungan yang diperoleh pun memang menggiurkan, untuk skala kecil saja semisal penjual fried chicken dengan gerobak-gerobak di pinggir jalan mampu meraup omset jutaan rupiah per bulannya. Jika dihitung-hitung, keuntungan yang didapat berkisar antara 40-45% dari harga jual, tinggal dikalikan saja jika harga jual Rp.6,000 per potong dan setiap hari kita menjual 100 potong pun sudah ketahuan untungnya.
Ditulis oleh Jajan Pinggiran.